7 Pancasila merupakan ideologi terbuka, maksudnya adalah. a. membuka diri menerima semua kemajuan yang ada. b. menerima kemajuan pengetahuan sesuai dengan kepribadian. c. dapat menerima kemajuan jika menguntungkan. d. perpaduan dari berbagai ideologi bangsa lain. e. terbuka untuk dibicarakan bersama dengan bangsa lain.
PeranPemuda Sebagai Volunteer Bidang Pendidikan motivasi, Opini, Pendidikan, Peran Pemuda Sebagai Volunteer Bidang Pendidikan Peran Pemuda Sebagai Volunteer Bidang Pendidikan - Pemuda adalah sosok harapan bangsa untuk mewujudkan cita-cita suatu negara. Saat ini banyak sekali pemuda di Indonesia, apalagi di era 2030 akan memasuki bonus demografi.
Jikabelajar dari Rusia era Uni Soviet, sistem pendidikan di negara itu dirancang untuk melahirkan kader bangsa dengan tiga ciri penting: bertanggung jawab, memikul wewenang dan berani , sementara sistem pendidikan di Indonesia adalah dalam usaha menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Namunjurusan PBD ini nantinya akan melahirkan tenaga-tenaga pengajar (guru), yang diharapkan akan menjadi Guru yang senantiasa memegang nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti.
PengertianGeostrategi. Geostrategi adalah strategi bisnis dengan memakai semua keterampilan atau sumber daya sumber daya manusia dan alam untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan kehidupan sebuah negara, geostrategis didefinisikan sebagai metode atau aturan yang bertujuan dan sasaran mewujdkan lewat proses
HJkuJHU. Apa yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam mencapai cita cita nasional untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur? Tuliskan pendapatmu dalam bentuk tabel seperti berikut. Jawaban 1. Merdeka. Upaya yang dilakukan ialah menjadikan rakyat Indonesia Makmur, Adil, Berdaulat, serta Bersatu, maka Cita-Cita Kemerdekaan yang sesungguhnya dapat tercapai. 2. Bersatu. Upaya yang dilakukan ialah menciptakan suasana pemerintahan yang kondusif serta melakukan tindakan-tindakan terhadap gerakan yang mampu memecah Bangsa Indonesia seperti OPM. 3. Berdaulat. Upaya yang dilakukan bangsa Indonesia ialah meminimalisir impor dan memperbanyak ekspor, selain itu juga memberdayakan Sumber Daya Alam bangsa Indonesia sendiri agar mampu berdiri sendiri. 4. Adil. Upaya yang dilakukan bangsa Indonesia ialah melakukan pemerataan mutu dan kualitas di seluruh pelosok daerah di bidang Pendidikan, Ekonomi, Infrastruktur, dsb. 5. Makmur. Upaya yang dilakukan bangsa Indonesia diantaranya seperti memberlakukan pajak, meningkatkan ekspor, memberdayakan Sumber Daya Alam, serta pendidikannya 252 total views, 1 views today
Oleh Aris Adi LeksonoHakikat pendidikan adalah mengubah kondisi tidak tahu menjadi tahu, dari tidak sadar menjadi sadar, dari statis menjadi dinamis, dari apatis menjadi peduli dan inovasi lainnya. Perubahan positif yang ditimbulkan juga diharapkan berjalan sistematis dan terus-menerus. Pada posisi kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam kontribusi dalam upaya mewujudkan cita-cita kebangsaan yang tertuang dalam pembukaan UUD dalam konteks kebangsaan, sistem pendidikan idealnya selaras dengan arah pembangunan bangsa dan negara, serta cita-cita kemerdekaan Indonesia. Sebagai yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."Spirit cita-cita kemerdekaan yang hakiki juga telah mendorong lahirnya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan rumusan Pasal 3 "Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab". Sedikit membuat analisisa dari kedua rumusan tersebut, jika hakikat pendidikan untuk perubahan lebih baik, sesuai cita-cita kemerdekaan, maka seakan ada aspek yang butuh proses yang cukup panjang untuk dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut. Satu contoh, kata adil dalam cita-cita kemerdekaan, dengan kata apa tujuan pendidikan nasional menjawab untuk mendukung terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sementara pada sistem pendidikanlah, harapan masa depan bangsa dan negara mendalamnya, benarkah sistem pendidikan nasional dengan ketimpangan rumusan tujuan, akan dapat menghantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan yang hakiki? Bagi kaum behaviorisme jawabannya "pasti bisa" dengan tetap membangun romantisme masa lalu. Tapi bagi kaum konstruktivisme jawabannya "on going process", tapi tak tahu proses itu akan mencapai atau mendekati tujuan utama. Secara taktis untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional telah diterapkan dan dikembangkan berbagai model kurikulum pendidikan. Mulai kurikulum 2006 hingga kurikulum 2013. Mulai dari penekanan pada kompetensi kongnitif, psikomotor, hingga afektif. Mulai dari transfer pengetahuan, pengalaman, pengamalan hingga karakter. Tapi alih-alih mendekati mencapai tujuan pendidikan atau tujuan kemerdekaan. Faktanya indeks korupsi semakin naik, budaya baca semakin lemah, tradisi dan budaya yang mencerminkan nilai Pancasila semakin luntur. Padahal mestinya proses yang berjalan itu bergerak mendekati tujuan. Tentu tidak bisa dinafikan bahwa memang ada faktor global yang mempengaruhi laju mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang selaras dengan cita-cita kemerdekaan pidato yang disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama dalam Pengukuhan Pimpinan Pusat dan Rapat Kerja Nasional di Lombok, NTB, 25/02 bahwa orientasi pendidikan nasional harus diluruskan kembali sesuai cita-cita kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana yang diberitakan oleh media NU Online, bahwa "pendidikan selama ini, bisa dikatakan gagal. Sebab, pendidikan selam ini tidak mampu mewujudkan cita-cita luhur kemerdakaan. Tanda-tanda adil secara merata, kesejahteraan, masih jauh karena pelaku keadilannya belum berorientasi sejak menjadi pelajar. Orientasi pendidikan saat ini, hanya memproduksi murid yang menjadi pegawai, baik negeri maupun swasta; buruh pabrik. Oleh karena pendidikan berorientasi pegawai, maka jadinya, hanya menjadi pegawai saja. Mereka yang menantikan tegaknya keadilan dan kesejahteraan hanya terus menanti. Orientasi pendidikan yang dimaksudkan adalah menciptakan peserta didik yang kreatif dan berdaya saing tinggi, serta memiliki akhlak yang baik. Orientasi pendidikan, lembaga pendidikan harus melahirkan cendekiawan yang menerangi, anak didik pemimpin dunia dan bangsanya yang mengutamakan keadilan dan kesejahteraan. Pendidikan yang menggerakan anak didik menjadi konglomerat yang berorientasi kepada kesejahteraan".Sejalan dengan itu, menurut Paulo Freire, dengan konsep pendidikan alternatif mencoba mengembalikan fungsi pendidikan sebagai alat yang membebaskan manusia dari berbagai bentuk penindasan dan ketertindasan, atau bisa disebut dengan usaha untuk "memanusiakan manusia" humanisasi. Dengan menggunakan pendekatan humanis, ia membangun konsep pendidikannya mulai dari konsep manusia sebagai subyek aktif. Manusia adalah makhluk praksis, yakni makhluk yang dapat beraksi dan berefleksi dengan menggunakan dari pandangan tokoh Pergunu, Asep Saifuddin Chalim dan Sang Inisiator gagasan pendidikan alternatif, Paolo Fiere adalah adanya spririt memerdekakan dalam setiap paradigma pendidikan menjadi sangat penting. Karena disitu nilai luhur kebangsaan akan terus terjaga, serta akan maju dan berkembang bersama atas nama bangsa dan negara. Bukan pendidikan yang justru menimbulkan kesenjangan antara di kaya dan si miskin, si birokrat dengan rakyat jelata. Jika orientasi pendidikan tidak didasari cita-cita kemerdekaan yang berkelanjutan, maka selamanya akan terbawa kedalam jurang komitmen semua pihak untuk menggerakkan ruh cita-cita kemerdekaan Indonesia dalam orientasi pendidikan nasional. Pemerintah selaku pemegang kebijakan harus konsisten dan adil terhadap paradigma pendidikan yang akan dijalankan. Berikan kepercayaan kepada masyarakat untuk tumbuh dengan karakteristik unik yang dimilikinya. Indonesia pernah memiliki sejarah sukses dalam mengembangkan pendidikan kerakyatan, yang mampu menjelma menjadi kekuatan kebangsaan sebagai paradigma pembebasan dari belenggu kolonialisme. Taman Siswa Ki Hajar Dewantara, memiliki orientasi khas keindonesiaan, dengan ciri pendidikan karakter dan kemandirian. Sekolah Kartini, mampu membangun spirit perjuangan emansipasi perempuan, tapi tetap menjujung nilai budaya keindonesiaan. Tak kalah hebatnya, Pendidikan pesantren yang sampai saat ini telah memiliki kontribusi besar terhadap perjuangan bangsa dan negara. Sudah sajauh mana sistem pendidikan kita, berkontribusi pada upaya mewujudkan cita-cita kemerdekaan? Wallahu' adalah salah satu Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Pergunu
Setiap orang tentu ingin ada kemajuan dalam hidup. Salah satu di antaranya adalah di bidang pendidikan. Apakah kamu setuju?Nah, gak ada salahnya sejenak kamu mengingat kemajuan yang dicapai dalam pendidikanmu. Kalau selama ini kamu merasa belum maksimal, alangkah baiknya untuk berupaya agar apa yang di cita-citakan tercapai. Ada beberapa upaya dapat dilakukan agar maju dalam pendidikanmu. Yuk, simak di bawah ini1. Banyak membaca bukuilustrasi membaca minat membaca bukan perkara mudah. Apalagi jika kamu tidak hobi membaca. Namun, sebagai pelajar kamu harus meluangkan waktu untuk membaca pelajaran atau materi kuliah meski hanya sebentar. Lakukan kegiatan ini secara rutin dan akhirnya akan menjadi membaca buku pelajaran atau materi kuliah kamu bisa membaca buku lain sesuai minat dan kesenanganmu. Dimulai dari membaca topik yang ringan kemudian meningkat. Dengan demikian wawasan pengetahuanmu akan bertambah dan lebih Perbaiki circle pertemananilustrasi circle pertemanan teman banyak memang menyenangkan. Namun, perlu diingat ada teman yang memberi dampak positif atau sebaliknya. Coba untuk flashback bagaimana lingkungan pertemananmu belakangan ini, apakah teman-temanmu memberi dampak positif. Atau kamu malah terjebak dalam lingkungan pertemanan yang kamu merasa lingkungan pertemanan tidak memotivasimu untuk menjadi manusia yang lebih baik. Gak ada salahnya kamu menjauh dari mereka. Dan berteman dengan orang baru yang menurut kamu bisa memberi pengaruh positif. Baca Juga 5 Alasan Seseorang Bertahan dalam Pertemanan yang Beracun 3. Stop mengerjakan tugas dengan kebut semalam ilustrasi mahasiswa belajar waktu mengerjakan tugas adalah kebiasaan buruk yang sering dilakukan. Jika kamu termasuk yang suka menunda-nunda tugas, mulai saat ini hentikan kebiasaan tersebut. Kamu harus memunculkan kemauan dalam diri untuk berhenti mengulur waktu mengerjakan tugas, apalagi dengan sistim kebut disadari kebiasaan buruk tersebut hanya akan membuat kondisi fisikmu memburuk dan jam tidurmu berkurang. Yang lebih parah lagi hasil tugas yang dikerjakan gak maksimal karena dilakukan secara Mengikuti seminar atau kegiatan sejenisilustrasi mengikuti seminar kamu termasuk orang yang berkepribadian pasif di kelas atau di kampus? Kamu tidak pernah mengikuti kegiatan yang diadakan. Jika demikian kamu harus mengubah kebiasaan tersebut karena akan merugikan saat ini coba untuk terjun dalam berbagai kegiatan, seperti seminar, organisasi, ekstrakurikuler, dan kegiatan lain. Dengan mengikuti kegiatan maka kamu dapat bertukar pikiran dengan teman sebayamu. Kamu akan menjadi pribadi aktif dan menyukai diskusi sehingga cara berpikir menjadi terbuka dan kritis. 5. Kejar beasiswa atau mencoba student exchangeilustrasi student exchange dalam program beasiswa adalah cara memudahkan langkahmu untuk meraih kesuksesan dalam pendidikan. Kamu dapat menuntut ilmu tanpa mengeluarkan biaya. Selain mengejar beasiswa kamu bisa mencoba program pertukaran pelajar atau student exchange. Manfaatnya adalah, bisa jalan-jalan ke luar negeri, mengasah kemampuan bahasa Inggrismu, mengenal kebudayaan negara lain, hingga mempunyai banyak teman dari berbagai negara. Pokoknya jika kamu ikut dalam program ini akan mendapatkan banyak upaya di atas dapat kamu terapkan. Mulailah peduli dengan pendidikan dan susun rencana untuk menggapai cita-citamu. Karena lewat pendidikan kamu akan memberi hal positif orang sekitarmu. Terutama apa yang jadi cita-citamu akan tercapai. Baca Juga Lebih Mandiri! 5 Alasan Mengapa Pendidikan Penting Bagi Perempuan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.